fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Keharmonisan Pendidik dan Didikannya, Pentingkah?

Keharmonisan Pendidik dan Didikannya
Keharmonisan Pendidik dan Didikannya

Mungkin ada banyak cerita tentang keharmonisan pendidik dan didikannya. Di satu sisi dosen memang melakukan tugasnya sebagai seorang pendidik atau pengajar di kampus, tentu hal itu dilakukan melalui cara-cara yang berbeda sesuai dengan kebijakan dari setiap dosen yang memang telah diberi hak untuk menerapkan kebijakan atau peraturan yang telah disepakati antara dosen dan mahasiswa. Namun, di satu sisi mahasiswa menganggap bahwa dosen adalah seseorang yang patut untuk ditakuti atau mungkin istilah kerennya diperangi. Mungkin hal ini terjadi karena ada beberapa dosen yang mendapatkan julukan killer. Namun, sebagai dosen dan.mahasiswa yang memang saling memiliki keterkaitan dan hubungan yang seharusnya patut untuk dijalin secara harmonis. Mungkin saja seorang dosen menerapkan kebijakan-kebijakan yang cukup keras serta peraturan yang ketat, juga ditujukan untuk kebaikan dari para mahasiswanya.

Tentu kehidupan sebagai mahasiswa berbeda dengan kehidupan saat masih sekolah. Sehingga peraturan maupun kebijakan-kebijakannya pun juga berbeda. Kebijakan tersebut mungkin memang adalah hal yang tepat berdasarkan mahasiswa yang sudah semakin dewasa dan memiliki tanggungjawab terhadap dirinya sendiri. Seperti halnya melatih kedisiplinan dari mahasiswa melalui tidak adanya toleransi untuk keterlambatan walaupun hanya satu detik saja. Tugas-tugas yang diberikan juga ditujukan untuk melatih mahasiswa dalam hal tanggung jawab. Namun, kerap adanya ketidak harmonisan dalam hubungan antata dosen dan mahasiswa. Dalam meningkatkan keharmonisan antara dosen ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

 

1. Dosen dan Mahasiswa Bukanlah Musuh

Mungkin ada banyak istilah atau kata-kata mengenai mahasiswa yang merasa tidak senang terhadap kebijakan yang diberlakukan dosen dalam kelasnya. Namun, perlu diingat bahwa dosen bukanlah musuh. Walaupun ada juga dosen yang seolah-olah tidak perduli terhadap mahasiswanya, tidak perduli terhadap mahasiswanya yang apakah sudah paham atau belum mengenai materi atau mata kuliah yang disampaikannya. Justru dosen yang tidak menerapkan kebijakan apapun dan cenderung tidak perduli terhadap mahasiswanya adalah lebih berbahaya. Tentu, apa yang telah dipelajari selama satu semester perkuliahan tersebut akan dijadikan sebagai bahan acuan dalam mengerjakan ujian di kemudian hari, baik itu ujian tengah semester maupun ujian akhir semester. Bagaimana jika para mahasiswanya tidak memahami terhadap materi tersebut danpada akhirnya malah tidak bisa mengerjakan ujian.

Justru dosen yang menuntut kepahaman terhadap para mahasiswanya malah lebih baik, karena kedepannya akan mempermudah mahasiswanya dalam mengerjakan ujian-ujian yang ada. Oleh karena itu diterapkanlah kebijakan-kebijakan yang cocok dan tepat dalam menunjang target yang diberlakukan untuk mahasiswa. seperti halnya dengan menyuruh mahasiswanya untuk memahami sebuah materi dan kemudian dipresentasikan di depan kepada mahasiswa lainnya. Cara pembelajaran yang seperti ini mungkin lebih efektif dari pada pembelajaran yang cenderung seperti ceramah. Karena, mungkin akan lebih diingat apabila mahasiswa mengingat dan memahami materi yang hendak di pahami secara individu.

 

2. Cara Mengajar Setiap Dosen Berbeda-beda

Antara seorang dosen dan dosen lainnya pastilah memiliki cara mengajar mereka sendiri-sendiri. Jadi,tidak semua dosen dijuluki sebagai dosen killer, ada juga dosen yang kalem dan perduli terhadap kepahaman dari mahasiswanya akan materi-materi yang disampaikan. Walaupun, mungkin sangat jarang dosen yang memiliki cara mengajar seperti ini, tapi mungkin saja cara mengajar yang seperti ini bisa membuat mahasiswa lebih enjoy dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dan suasana kelas pun juga tidak terlalu tegang.

Ada juga dosen yang memiliki sifat bersahabat namun memilliki kebijakan-kebijakan yang cukup keras. Namun, kebijakan atau peraturan tersebut bisa jadi tidak terlalu menjadi beban karena tertutupi oleh sifat dosen tersebut yang bersahabat. Terkadang, kebijakan atau peraturan tersebut bisa lebih fleksibel karena memang dosen tersebut masih membuat pengecualian. Dosen yang bersahabat juga mamberikan kesan yang baik terhadap mahasiswanya. Bahkan, bisa juga mahasiswa menjadi tidak segan untuk curhat maupun belajar kepada dosen tersebut diluar jam perkuliahan. Ada juga dosen yang cara mengajarnya seperti ceramah, jadi kegiatan perkuliahan hanya diisi materi oleh dosen tersebut yang dijelaskan secara panjang lebar. Namun, cara mengajar yang seperti ini kerap menimbulkan kebosanan terhadap para mahasiswanya, karena memang jam kuliah diisi dengan memdengarkan keterangan panjang lebar oleh dosen tersebut. Apalagi jika mahasiswa tidak mengerti terhadap materi yang disampaikan. Suasana perkuliahan yang tidak membosankan juga merupakan hal yang patut diperhatikan, karena memang mampu membuat kegiatan perkuliahan menjadi lebih efektif. Ada juga dosen yang sering memberikan banyak tugas, namun tugas tersebut tidak pernah dibahas dalam perkuliahan selanjutnya. Mungkin hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mau belajar atau mengulangi terhadap materi yang disampaikan, sehingga mampu lebih memahami serta lebih menunjang saat nanti diadakan ujian, baik ujian tengah semester maupun ujian akhir semester. Sebenarnya, banyak tipe-tipe dosen dari cara mengajarnya, karena dosen tidak hanya terkenal dengan killer saja, tapi juga cara-cara lain yang jauh dari kata killer.

 

3. Dosen Memperhatikan Mahasiswanya

Walaupun dosen tidak mengahfal seluruh nama dari mahasiswanya, namun sebagai seorang pendidik pastilah memilki naluri untuk ingin mengetahui bakat yang dimiliki mahasiswanya. Dalam hal ini, secara tidak langsung, dosen memperhatikan mahasiswanya. Namun, para mahasiswa kerap tidak mengetahui hal ini dan tidak juga tidak terlalu perduli. Tentu, sebagai seorang tenaga pendidik, yaitu dosen harus mampu melihat bakat maupun potensi yang dimilki oleh anak didiknya, yaitu mahasiswa. Bakat dan potensi yang dimiliki dari setiap mahasiswa tentu berbeda-beda. Apabila seorang mahasiswa memiliki bakat atau potensi yang lebih dari pada mahasiswa lainnya, seorang dosen akan mendukung atau bahkan memberikan motivasi atau bimbingan langsung terhadap mahasiswa tersebut, karena seorang pemuda yang berbakat dan berpotensi sangatlah dibutuhkan oleh bangsa Indonesia dalam rangka untuk meningkatkan sumber daya manusianya. Apabila, mahasiswanya bisa meraih prestasi yang luar biasa, baik secara nasional maupun internasional pastilah memberikan kebanggaan tersendiri terhadap dosen yang membimbing. Sebagai seorang dosen tentu juga akan selalu mendoakan mahasiswanya, agar mampu memberikan manfaat terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Seorang dosen pasti akan lebih bangga apabila mahasiswanya mampu mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan jenjang penidikannya lebih tinggi, apalagi jika bisa sampai meneruskan ke universitas di luar negeri. Terlebih lagi, apabila mahasiswa mampu melebihi dosen pembimbingnya, pasti dosen tersebut akan sangat membanggakan mahasiswanya yang sukses tersebut.

Hubungan antara dosen dan mahasiswa sangatlah penting dalam proses perkuliahan dan dalam peningkatan kualitas dari kegiatan belajar mengajar. Semakin baik atau harmonis hubungan antara dosen dan mahasiswa, tentu akan membuat mahasiswa lebih nyaman dalam menghadiri perkuliahan. Suasana perkuliahan atau pembelajaran yang nyaman juga sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas belajar. Sebagai seorang dosen, juga harus mampu melihat keadaan dari mahasiswanya dan mampu menyesuaikan diri terhadap sikap dan perilaku dari mahasiswanya serta mampu memilih kebijakan yang cocok dalam perkuliahan.