Hasil penelitian dalam bentuk jurnal, tesis, disertasi, dan sebagainya ternyata bisa dipublikasikan lagi dalam bentuk buku. Tentunya selama paham cara mengubah hasil penelitian menjadi buku.
Bagi kalangan dosen maupun peneliti di lembaga penelitian, proses konversi ini tentu tepat untuk dilakukan. Sebab bisa panen banyak manfaat, apalagi bagi dosen yang bisa memaksimalkan perolehan angka kredit. Lalu, bagaimana melakukan konversi tersebut?
Daftar Isi
ToggleCara Mengubah Hasil Penelitian Menjadi Buku
Mengubah bentuk karya tulis ilmiah menjadi karya tulis ilmiah lainnya dikenal juga dengan istilah konversi. Salah satu bentuk konversi adalah mengubah hasil penelitian menjadi buku, dimana hasil penelitian disini rata-rata disajikan dalam bentuk artikel ilmiah.
Artikel ilmiah ini seperti artikel ilmiah untuk publikasi ke jurnal dan prosiding, tugas akhir seperti skripsi maupun tesis, makalah, dan masih banyak lagi yang lainnya. Artikel ilmiah ini bisa diubah menjadi naskah buku dan diterbitkan lewat bantuan jasa penerbitan.
Namun, bagaimana cara mengubah hasil penelitian menjadi buku? Ada lima tahapan dalam melakukan konversi tersebut, yaitu:
1. Mengubah Struktur Judul
Cara pertama untuk mengubah hasil penelitian menjadi buku adalah dengan mengubah struktur judul. Secara sederhana, pada tahap ini Anda perlu mengubah judul dari artikel ilmiah menjadi judul buku.
Pada artikel ilmiah, karakter judul cenderung kaku, monoton, dan tidak memiliki unsur estetika. Sebab memang wajib dibuat singkat, padat, dan jelas sesuai dengan isi dari hasil penelitian yang dilakukan.
Namun, judul pada buku berbeda. Dalam dunia buku, judul ini termasuk magnet menarik minat seseorang untuk membaca isinya. Sekaligus menjadi bagian promosi buku agar angka penjualannya meningkat. Maka perlu dibuat lebih menarik, akan tetapi tetap sesuai dengan isinya.
2. Melakukan Penyesuaian dengan Struktur Buku
Cara mengubah hasil penelitian menjadi buku yang kedua adalah melakukan penyesuaian terhadap struktur atau sistematika naskah buku. Jika diperhatikan susunan bab dan sub bab antara artikel ilmiah dengan buku adalah berbeda.
Misalnya bab I di dalam artikel ilmiah yang biasanya berisi sub bab latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan sebagainya. Pada naskah buku, sub bab seperti ini tidak ada dan digantikan dengan judul sub bab yang menjelaskan inti pembahasan.
Jadi, silahkan melakukan perubahan terhadap struktur seluruh bab dan sub bab. Sehingga bisa mengikuti bentuk umum dari struktur bab pada naskah buku. Hal ini penting agar buku tersebut enak dibaca karena memiliki struktur umum.
3. Melakukan Penyesuaian dengan Gaya Bahasa pada Buku
Berikutnya dalam cara mengubah hasil penelitian menjadi buku adalah melakukan penyesuaian terhadap gaya bahasa. Gaya bahasa pada artikel ilmiah cenderung kaku dan sering menggunakan bahasa ilmiah.
Hal ini tentunya berbeda dengan gaya bahasa pada naskah buku yang dibuat dengan kata-kata sederhana agar mudah dipahami pembaca dari berbagai kalangan. Maka silahkan melakukan penyesuaian terhadap gaya bahasa.
Baca Juga:
- Pentingnya Dosen Mengonversi Karya Ilmiah Menjadi Buku
- 7 Manfaat Mengubah Hasil Penelitian Menjadi Buku bagi Dosen
4. Mengubah Teknik Penyajian Data Penelitian
Cara berikutnya adalah melakukan perubahan pada penyajian data hasil penelitian. Baik artikel ilmiah maupun buku akan membahas hasil penelitian yang sudah dilakukan. Namun, pada buku penyajian data perlu dibuat sederhana tapi menarik.
Jika artikel ilmiah menyajikan data hasil penelitian dengan tabel dan penjelasan panjang lebar dengan aneka istilah ilmiah. Maka di dalam naskah buku data ini bisa disajikan dengan grafik, apapun jenis grafiknya.
Sehingga mudah dipahami dan terlihat menarik. Hal ini tentu penting agar pembaca tidak mudah bosan, karena membaca buku ilmiah sering memberi sensasi mudah bosan dan mengantuk.
5. Melengkapi Bagian Pokok Naskah Buku
Tahap terakhir dalam cara mengubah hasil penelitian menjadi buku adalah melengkapi bagian-bagian buku secara umum. Artikel ilmiah untuk publikasi ke jurnal misalnya, tidak memiliki kata pengantar. Namun di buku wajib ada.
Selain itu, buku juga akan dikatakan lengkap dan siap dikirimkan ke penerbit jika sudah terdapat sinopsis, profil sekilas tentang penulis, dan lain sebagainya. Jadi, silahkan mencari tahu halaman apa saja yang ada di buku dan tidak ada di artikel ilmiah.
Semua halaman yang awalnya tidak ada kemudian bisa disusun agar menjadi ada. Naskah buku yang lengkap nantinya akan dinyatakan layak terbit. Jadi, silahkan dilengkapi sesuai dengan ketentuan.
Keuntungan Angka Kredit dari Buku Hasil Konversi
Mempelajari dan menerapkan cara mengubah hasil penelitian menjadi buku diketahui memberi keuntungan yang beragam bagi dosen, salah satunya menambah poin angka kredit atau KUM.
Seperti yang diketahui, publikasi ilmiah dalam bentuk apapun akan memberi tambahan KUM bagi dosen yang melakukannya. Selama publikasi ilmiah tersebut sesuai dengan ketentuan. Misalnya untuk buku maksimal satu judul per tahun tidak boleh lebih.
Jika dosen menerbitkan dua buku dalam kurun waktu satu tahun, maka hanya salah satunya saja yang akan masuk ke LKD dan masuk ke proses PAK jika dosen mengajukan kenaikan jabatan fungsional.
Jadi, dari satu penelitian dosen bisa melakukan minimal dua publikasi ilmiah jika paham cara mengubah hasil penelitian menjadi buku. Pertama, publikasi artikel ilmiah ke jurnal maupun prosiding.
Kedua, publikasi ilmiah dalam bentuk buku ilmiah, seperti buku monograf maupun buku referensi. Dimana kedua jenis buku ilmiah ini disusun dosen berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan.
Jadi, dibanding hanya mendapat KUM dari jurnal maka bisa menerbitkan buku juga untuk mendapat tambahan ekstra. Kabar baiknya, nilai KUM untuk menerbitkan buku juga tinggi. Pada buku monograf mendapat 20 poin KUM, sementara buku referensi mencapai 40 poin.
Baca Juga:
- Buku Referensi: Pengertian, Karakteristik, Format dan Contohnya
- Buku Monograf: Pengertian, Karektiristik, Isi, dan Contohnya
- Ini Perbedaan Buku Monograf dan Buku Referensi
Tips Mengubah Hasil Penelitian Jadi Buku dengan Cepat
Setelah paham cara dan keuntungan mengubah hasil penelitian menjadi buku terhadap perolehan angka kredit. Tentunya akan tertarik untuk mempelajari cara mengubah hasil penelitian menjadi buku.
Caranya sendiri sudah dijelaskan di awal, akan tetapi untuk memaksimalkan hasil dan memudahkan prosesnya. Anda bisa mencoba menggunakan jasa konversi KTI yang profesional. Langkah ini menjadi tips agar konversi bisa cepat tetapi tetap efektif.
Anda bisa menggunakan layanan konversi yang disediakan oleh Penerbit Deepublish, yaitu melalui Layanan Parafrase Konversi yang disediakan. Layanan ini akan membantu menghemat waktu dan mempercepat proses konversi karena dikerjakan oleh ahlinya.
Naskah apa saja yang bisa dikonversi di Penerbit Deepublish? Secara umum semua artikel ilmiah hasil penelitian Anda bisa dibantu dikonversi menjadi naskah buku yang siap terbit. Mulai dari artikel pada jurnal maupun prosiding, tesis, disertasi, maupun skripsi.
Umumnya, Penerbit Deepublish mengkonversi skripsi dan tesis menjadi buku monograf. Sementara disertasi bisa dikonversi menjadi buku referensi. Namun, akan disesuaikan dengan isi naskah artikel ilmiah Anda untuk menentukan bisa menjadi buku jenis apa.
Melalui Layanan Parafrase yang disediakan, para dosen maupun peneliti bisa duduk manis. Kemudian bisa fokus menyusun kegiatan tri dharma selanjutnya, sehingga semakin produktif. Jadi, jangan ragu memakai cara mengubah hasil penelitian menjadi buku dengan praktis lewat layanan satu ini.
Baca Juga: