Bagi yang menekuni profesi dosen, pernahkah terlintas dalam pikiran untuk menjalankan kerja sampingan? Pekerjaan sampingan sesuai namanya adalah pekerjaan yang dikerjakan di luar jam kerja atau kesibukan pekerjaan utama.
Semua profesi bisa menekuninya, termasuk juga dosen. Alasan yang mendasari hal ini ditekuni mayoritas memang berkaitan dengan kondisi finansial yang belum baik. Namun, apakah hal ini menunjukan gaji dosen di Indonesia memang bisa disebut miris bahkan tak layak?
Daftar Isi
ToggleRealita Gaji Dosen Saat Ini
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai ide kerja sampingan yang ideal ditekuni oleh kalangan dosen. Tidak ada salahnya dibahas sekilas mengenai realitas gaji dosen yang ada di Indonesia.
Dari data yang disampaikan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Ristek, Prof Nizam dalam Sosialisasi Tata Kelola Jabatan Fungsional Dosen Berdasarkan PermenPAN RB No. 1/2023 tentang Jabatan Fungsional pada April 2023 kemarin.
Beliau menyebutkan bahwa jumlah dosen di Indonesia dari data terbaru adalah 311 ribu dosen. Dimana 107 ribu merupakan dosen ASN dan 204 ribu merupakan dosen non ASN yang sebagian besar mengajar di PTS dan sebagian kecil di PTN.
Dari jumlah dosen tersebut, bagi yang berstatus sebagai ASN (PNS maupun PPPK) akan menerima gaji pokok sesuai ketentuan. Sesuai peraturan pemerintah, dosen dengan ijazah S2 akan menjadi PNS dengan golongan IIIB.
Kisaran gaji pokok dosen PNS golongan IIIB adalah Rp 2.688.500 – Rp 4.415.600, adapun yang menentukan besaran gaji pokok adalah pada masa kerja. Lalu, bagaimana dengan gaji pokok dosen non ASN? Bagi dosen non ASN rata-rata akan mengikuti kebijakan perguruan tinggi tempatnya mengabdi.
Melansir dari hasil survei situs theconversation.com yang dilakukan secara daring pada bulan April 2023 lalu. Survei ini disebutkan diikuti oleh 1.200 responden yang berstatus sebagai dosen aktif, baik ASN maupun non ASN di Indonesia.
Berdasarkan hasil survei tersebut, sekitar 42,9% responden mengaku mendapatkan gaji di bawah Rp 3 juta per bulan. Sedangkan 27,3% mengaku menerima gaji di atas Rp 5 juta, sementara sisanya yakni 29,8% mengaku menerima gaji antara Rp 3-5 juta per bulan.
Dari survei ini memang sebagian besar responden dengan total 1.200 orang nyaris setengahnya menerima gaji belum layak, yakni di bawah Rp 3 juta. Meskipun begitu, tidak semua dosen menerima gaji yang minim.
Secara umum, gaji dalam jumlah terbatas dialami dosen di masa awal merintis karir. Sering disebut dengan masa krisis menjadi dosen. Kenapa? Sebab, disini dosen masih belum memiliki status dosen tetap, belum bersertifikasi, dan sebagainya.
Sehingga dibutuhkan usaha keras dan kesediaan untuk mengencangkan ikat pinggang agar penghasilan bulanan semakin layak. Semakin bertanggung jawab dosen dan paham strategi pengembangan karir akademik. Maka perlahan penghasilannya akan masuk di predikat layak.
Ide Kerja Sampingan untuk Dosen
Selama berada di masa kritis tersebut, tidak ada salahnya dosen mencoba menjalankan kerja sampingan. Sehingga hasilnya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, ditabung sebagai dana darurat, maupun untuk pengembangan karir akademik.
Misalnya, hasil kerja sampingan digunakan dosen untuk publikasi ilmiah baik dalam bentuk jurnal maupun buku. Dimana publikasi ilmiah tidak gratis akan tetapi dibutuhkan dosen agar karir akademik tidak stagnan dan keluar dari lingkaran ujian kondisi finansial memprihatinkan.
Supaya kerja sampingan ini tidak mengganggu kewajiban akademik sebagai dosen, maka bisa memilih yang benar-benar tepat. Berikut beberapa idenya:
1. Mengajar di Kampus Lain
Ide pertama adalah mengajar di kampus lain. Misalnya menjadi dosen tamu sehingga mendapat undangan untuk mengajar di kampus lain dalam kurun waktu tertentu.
Beberapa dosen tamu mengajar satu waktu, beberapa sampai satu semester bergantung pada kebijakan kampus tujuan. Menjadi dosen tamu tentu tidak dibayar dengan hanya ucapan terima kasih. Sehingga bisa menambah penghasilan.
Meskipun tidak seberapa, akan tetapi jauh lebih baik dibanding hanya diam di rumah selepas mengajar atau menghabiskan waktu luang dengan rebahan. Ide ini cukup tepat karena dosen tidak keluar dari lingkungan akademik, sehingga tidak perlu belajar beradaptasi.
Baca Juga:
- Apa Saja Jenis Tunjangan untuk Dosen?
- Berapa Besaran Gaji Dosen PNS? Berikut Penjelasan Detailnya
- Mengenal 4 Jenis Tunjangan Rektor dan Dosen
2. Menjadi Pembicara
Ide kerja sampingan yang kedua adalah menjadi pembicara atau dengan kata lain menjadi narasumber. Misalnya menjadi narasumber di seminar, webinar, lokakarya, workshop, dan lain sebagainya.
Biasanya dosen akan mendapat undangan untuk menjadi narasumber dari panitia penyelenggara acara. Mengenai jadwal, biasanya akan mengikuti jadwal dosen sehingga bisa diatur agar tidak berbenturan dengan agenda akademik.
Dosen sering ditunjuk menjadi narasumber karena dinilai menjadi ahli di bidangnya dan menguasai keterampilan public speaking. Apalagi jika dosen aktif melakukan personal branding, sehingga semakin dikenal, dan semakin banyak tawaran diterima.
3. Menulis dan Menerbitkan Buku
Sampingan ketiga yang cocok ditekuni oleh kalangan dosen adalah menulis dan menerbitkan buku. Secara akademik, dalam tri dharma dosen memang ada kewajiban untuk menulis dan menerbitkan buku. Hanya saja buku ilmiah.
Khusus untuk dosen yang menyukai jenis buku non ilmiah seperti novel, komik, cerpen, dan sebagainya. Pertimbangkan untuk ditekuni. Sebab sama-sama membutuhkan keterampilan menulis, sehingga baik untuk tugas akademik.
Selain itu, menulis apapun yang disukai tanpa terkekang aneka jenis aturan bisa memunculkan kreativitas. Siapa tahu di masa mendatang bisa menjadi novelis maupun komikus terkenal. Sehingga menerima pemasukan lumayan dari royalti penjualannya.
4. Menjadi Mentor
Berikutnya adalah menjadi mentor, dalam artian menjadi pengajar untuk kelas les tambahan siswa di sekolah. Baik untuk SD, SMP, maupun SMA. Dosen yang terbiasa mengajar tentu tidak kesulitan untuk menekuni pekerjaan satu ini.
Bisa dimulai dengan menawarkan jasa mentor ke tetangga sekitar rumah. Dengan profesi dosen yang ditekuni dijamin orang tua di sekitar rumah tidak ragu menitipkan anak-anak mereka diajar langsung oleh ahli di bidangnya.
Opsional lain adalah menjadi mentor online. Misalnya membuka kelas melalui YouTube, membangun grup kelas online di WhatsApp maupun Telegram, dan sebagainya. Era digital seperti sekarang sangat memungkinkan menjadi mentor online.
5. Menjadi Content Creator
Pernah berpikir menjadi content creator? Content Creator adalah profesi yang kesehariannya membuat konten di media sosial. Baik berbentuk video maupun foto. Pilihan media sosial pun semakin banyak seperti YouTube, TikTok, Instagram, dll.
Aktif mengunggah konten di dalamnya baik yang berhubungan dengan dunia akademik maupun tidak bisa membantu semakin dikenal. Konten-konten yang bermanfaat dan lucu akan disukai sehingga menambah jumlah pengikut.
Pada YouTube akan ada proses monetisasi, sehingga ada sumber penghasilan dari iklan setelah kanal yang dibangun memenuhi kriteria. Sementara di media sosial seperti TikTok dan Instagram melalui jasa endorse.
Content Creator menjadi profesi sampingan yang menarik dan punya potensi cerah di masa mendatang. Apalagi sejalan dengan perkembangan internet, sebuah media sosial diketahui memberi dampak sangat besar. Sehingga bisa dimanfaatkan dosen untuk mendapat tambahan penghasilan.
6. Bersedia Menjadi Panitia Acara
Ide kerja sampingan yang cocok ditekuni dosen berikutnya adalah menjadi panitia acara. Khususnya di lingkungan kampus. Misalnya adanya acara wisuda, kemudian acara pagelaran seni, acara bazar buku, acara seminar akbar, dan lain-lain.
Setiap kampus mengadakan acara maka akan membutuhkan panitia. Dimana tidak hanya diisi oleh kalangan mahasiswa melainkan juga dari kalangan dosen. Baik selaku ketua acara, pembimbing, maupun yang lainnya.
Sama seperti ide sampingan lainnya, keputusan dosen untuk menjadi panitia acara di kampus tidak hanya dibayar dengan ucapan terima kasih. Nantinya akan ada bayaran tersendiri dengan mempertimbangkan beberapa hal.
Nominalnya mungkin tidak besar, akan tetapi terbilang lumayan dan bisa digunakan dosen untuk aneka keperluan. Oleh sebab itu, mencoba menyibukkan diri dengan menjadi panitia acara bisa dipertimbangkan. Apalagi di kampus sendiri.
7. Merintis Usaha Jualan Online
Rekomendasi ide kerja sampingan lainnya yang cocok ditekuni dosen adalah jualan online. Berjualan online dikenal memiliki fleksibilitas tinggi dari segi waktu, sehingga cocok ditekuni dosen yang masih aktif mengajar dan aktivitas tri dharma lainnya.
Berjualan online disini memiliki bentuk yang semakin beragam. Mulai dari menjadi afiliasi di marketplace maupun media sosial seperti TikTok. Sehingga tidak perlu menyetok produk dan hanya bermodalkan kuota internet.
Bisa juga menjual produk sendiri jika memang kebetulan punya brand sendiri yang sudah lama ditekuni. Pilihan lain adalah menjual produk brand lain, baik dijual di marketplace, website, maupun di media sosial dengan membuat akun official.
Produk yang bisa dijual juga semakin beragam, tak hanya seputar produk fashion sampai perabot rumah tangga. Dengan berkembangnya jasa ekspedisi berjualan makanan basah seperti rawon, siomay, bahkan jus buah bisa dilakukan online. Sebab sudah ada jasa pengiriman sehari sampai dengan fasilitas cooler bag.
Dari beberapa ide kerja sampingan yang terbilang cocok ditekuni kalangan dosen di atas, adakah yang menarik minat dan perhatian? Tidak ada salahnya ditekuni, baik untuk sementara sampai naik jabatan fungsional maupun ditekuni sampai kapanpun.
Baca Juga: