Opini

8 Suka Duka Yang Hanya Dialami Oleh Mereka, Para Dosen Muda

Dalam dunia pendidikan, tenaga pengajar tentu merupakan suatu masalah krusial yang tidak bisa diabaikan. Baik tenaga pengajar tingkat sekolah, maupun tingkat perguruan tinggi. Apa lagi jika kita harus menghadapi fakta kalau di zaman modern ini, tidak sedikit perguruan yang menyediakan program jurusan kependidikan atau program Strata 2 (S2) untuk mencetak calon pengajar baru atau dosen muda guna menambah tenaga pengajar baik dalam lingkup sekolah maupaun perguruan tinggi.

Terkait fakta di atas, kini tidak sedikit mahasiswa Strata 1 (S1) yang bukan dari program kependidikan ingin melanjutkan studinya  ke jenjang Strata 2 (S2) agar bisa terus bergelut di dunia akademik dan menyebarkan ilmunya dengan mengemban tugas sebagai dosen di usia yang masih terbilang muda.

Nah, tentunya untuk mereka yang baru saja mengawali karir sebagai dosen muda di dunia akademik, pastinya banyak suka duka yang mereka alami. Apalagi mereka juga masih harus belajar dari para dosen senior yang sudah lebih berpengalaman dalam dunia akademik.

Langkah awal yang cukup sulit ini  dikarenakan dalam dunia akademik, khususnya untuk para dosen muda nih, kegiatan mereka tidak hanya berkutat dalam mengajar, memberi tugas, dan memberi penilaian. Tapi juga harus tau mengenai hal-hal lain dalam dunia akademik. Maka dari itu lah, di sini akan diungkap seputar suka duka mengenai kehidupan para dosen muda.

 

1. Sering Dianggap Sebagai Pribadi Yang Santai

Karena usia yang masih tergolong muda untuk seorang dosen, tak jarang mahasiswa beranggapan bahwa mereka adalah sosok yang santai, sehingga mahasiswa pun tidak merasa perlu untuk bertindak disiplin terutama kalau itu berkaitan dengan waktu kedatangan di kelas.

Nah, di sinilah letak kesalahannya. Karena penampilan yang tergolong masih sama dengan mahasiswa, atau dulu pernah sekelas dengan mereka yang mahasiswa legend. Hal ini membuat mahasiswa berfikir kalau tidak perlu terlalu bersikap formal pada sang dosen muda tersebut. Padahal sebenarnya, mau mereka tua atau tidak, kedisiplinan untuk tepat waktu dalam kelas tetap berlaku.

Selain karena memiliki kesan santai, tak jarang juga banyak mahasiswa yang menganggap mereka gaul dan dapat diajak untuk berbicara mengenai masalah kekinian, dan up-to-date mengenai peristiwa sekitar, termasuk tentang apa yang tengah hits pada masa ini.

 

2. Mereka Dituntut Untuk Bisa Menguasai Kelas

Tantangan lain sebagai dosen muda dalam mengawali kariernya di dunia akademik, yaitu mereka harus bisa menguasai kelas. Baik dalam menguasai alat-alat presentasi dan ketika memberika menjelaskan pada tampilan slide. Selain itu, meskipun mahasiswa sudah dianggap dewasa, seorang dosen muda juga harus bisa membuat keadaan belajar mengajar tetap kondusif dan nyaman.

Penguasaan kelas juga meliputi kemampuan mereka ketika memimpin diskusi dan tanya jawab ketika ada kelompok mahasiswa yang melakukan presentasi, dan mengarahkan perhatian mahasiswa pada apa yang akan mereka sampaikan dalam kuliahnya.

 

3. Harus Bisa Membuat Mahasiswanya Paham

Nah, Ini dia bagian tersulit yang hampir dialami setiap dosen ketika memberikan kuliahnya. Yups, Memberikan pemahaman dan membuat mahasiswanya paham tentang apa yang sedang ia sampaikan.

Lantas, kenapa ini dikatakan sebagai bagian tersulit dalam mengajar? Begini guys, karena kemampuan mahasiswa dalam menyerap informasi itu berbeda-beda, maka ketika seorang dosen muda menyampaikan kuliahnya, mereka harus memiliki strategi yang tepat agar pesan yang mereka sampaikan dalapat dipahami oleh banyak orang.

Tehnik penyampaian dan bahasa juga tidak bisa sembarangan mereka gunakan, karena di dalam kelas mereka berbicara pada orang banyak, bukan secara personal, sehingga mereka juga harus cermat dalam menyampaikan penjelasan mengenai apa yang menjadi topik perkuliahan pada waktu itu.

 

4. Fasih Dalam Menguasai Materi

Penguasaan materi mengenai hal yang akan disampaikan dalam perkuliahan tentunya menjadi hal yang sangat mutlak untuk mereka. Mengapa demikian? Karena di sini mereka akan dinilai kemampuannya oleh para mahasiswa dalam mengajar, dan dengan penguasaan materi yang baik, maka mereka diharapkan oleh mahasiswanya untuk bisa menjawab berbagai pertanyaan seputar topik perkuliahan pada saat itu.

Sehingga jika mereka tampak bingung dalam menyampaikan materi, maka hal ini juga akan membuat bingung mahasiswa, dan mengakibatkan informasi yang didapat menjadi kurang dan pembelajaran pun menjadi kurang efektif. Maka, penting kiranya untuk seorang dosen muda kembali mempelajari materi yang akan disampaikan, atau menanyakannya kembali kepada dosen senior yang mengampu bidang kuliah tersebut.

 

5. Jika Mereka Cantik Atau Ganteng, Maka Bersiap lah  Punya Fans

Nah ini nih, yang tengah marak menjadi fenomena di zaman modern ini. Kamu tentunya pernah dong, bertemu atau lihat dosen muda yang kece? Bagi mereka, ini adalah suatu berkah sekaligus ujian. Yups, berkah karena bersyukur punya paras yang rupawan, dan ujian karena harus tahan menghadapi tatapan kagum dari berbagai penjuru. Maka jelas ini merupakan suatu berkah dan ujian untuk mereka.

Kenapa? Karena di luar jam perkuliahan atau di waktu luang, pasti ada yang ngajak untuk berfoto. Baik itu permintaan dari mahasiswa, maupun dari karyawan di kampus itu sendiri. Sebagain dari mereka ada yang merasa baik-baik saja dengan kondisi ini, tapi beberapa juga ada yang merasa risih. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang tetap berusaha untuk bersikap profesional di hadapan orang banyak.

 

6. Kreatif Dalam Menciptakan Suasana Belajar Di Kelas

Meskipun kampus dipandang sebagai tempat belajar yang serius, tapi bukan berarti hal ini mematikan kreativitas dalam sistem belajar-mengajar menjadi kaku yah guys. Nah, maka dari itu lah, seorang dosen muda juga diharapkan untuk kreatif dalam menciptakan suasana di kelas. Misalnya saja seperti membagi kelompok dalam kelas, lalu masing-masing dari kelompok itu akan saling bertukar informasi mengenai proyek yang mereka kerjakan.

Untuk menunjang kemampuan mereka dalam menguasai kelas, tentunya mereka para dosen muda juga sering diharapkan kreatif dalam menciptakan suasana belajar, agar ilmu yang mereka ajarkan juga bisa diterima dengan baik oleh mahasiswanya.

 

7. Bisa Membangun Kedekatan Personal Dengan Beberapa Mahasiswa

Karena usianya yang muda, maka ada keuntungan yang dimilliki oleh mereka yang menyandang status dosen muda, yaitu bisa membangun kedekatan personal dengan beberapa mahasiswa.

Kedekatan personal yang dimaksud yaitu, bisa memiliki keakraban seperti seorang mahasiswa dengan temannya. Penyebabnya ya tidak lain karena usia mereka yang masih muda, sehingga mahasiswa merasa lebih nyaman untuk berbicara secara informal dengan mereka dan tidak perlu kikuk ketika ingin melakukan diskusi pribadi.

Selain itu, kedekatan personal ini tidak hanya menguntungkan bagi mahasiswa dalam menyampaikan pendapatnya, tapi juga baik untuk sang dosen muda, karena meraka akan semakin termotivasi untuk bekerja lebih baik, dan semakin belajar banyak dari pengalaman mereka di dunia akademik.

 

8. Siap Untuk Evaluasi Diri Jika Hasil Dari Angket  Penilaian Mutu Dosen Tidak Memuaskan

Oke, ini dia yang menjadi nightmare bagi hampir semua kalangan dosen. Baik yang sudah senior maupun yang junior. Yups itu lah dia, Angket Penilaian atau Kuesioner. Angket penilaian mutu dosen ini bisa dikatakan sebagai barometer mengenai kinerja seorang dosen selama ia mengajar dikelas.

Bagi mereka para dosen senior tentu sudah banyak belajar tentang bagaimana meningkatkan kualitas diri di dunia akademik sebagai dosen. Tapi bagaimana dengan mereka yang masih baru, bahkan belum tergolong lama menjadi dosen? Tentu ini menjadikan mereka sedikit khawatir dengan kinerja mereka selama ini. Selaian karena pengalaman yang belum banyak, mereka juga masih butuh waktu untuk lebih memahami dunia dosen, dan pastinya masih harus terus belajar agar mereka bisa terus mengembangkan ilmu dan membagikannya kepada mahasiswa.

Oke, itu dia 8 suka duka yang dialami oleh dosen muda yang mungkin belum banyak diketahui. Semoga kamu yang bercita-cita menjadi dosen semakin semangat dan  memiliki strategi yang baik dalam menjalankan kewajibanmu di dunia akademik.

Billy

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

3 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

3 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

3 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

3 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

3 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

4 days ago