Jambi – Sebanyak 68 dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang merupakan mitra Universitas Jambi (Unja) dan UIN Sulthan Thana Saifuddin Jambi mengikuti pelatihan pembelajaran Program PINTAR guna siap mencetak guru berkualitas. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Tanoto Foundation, lembaga yang fokus pada penanggulangan kemiskinan melalui dukungan terhadap pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup.
Adapun pelatihan pembelajaran tersebut membahas modul II Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) untuk guru-guru di Jambi. Adapun Program PINTAR tersebut berfokus pada penerapan pembelajaran aktif sesuai kekhasan karakter mata pelajaran.
Dosen Perlu Kembangkan LPTK
Dekan FKIP Universitas Jambi, Prof. Dr. rer-nat Asrial, M.Si., melihat peluang untuk menjamin keberlanjutan praktik yang baik Program PINTAR Tanoto Foundation yang diperuntukkan untuk dosen. Karena dosen sebagai elemen terpenting kampus yang berkualitas.
“Ke depan, kami akan mengoptimalkan para dosen pendidikan yang ada di kampus ini. Mereka inilah yang akan menindaklanjuti pengembangan sumberdaya pendidik dan tenaga kependidikan mahasiswa calon guru sesuai model yang dikembangkan oleh Tanoto Foundation,” ungkapnya melalui release Tanoto Faoundation, Selasa, (3/5/2020).
Disamping itu, Dekan UIN STS Jambi, Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd., menyebut keberhasila guru di sebuah sekolah mencerminkan keberhasilan LPTK dalam merancang dan menjalankan proses pendidikan dalam menyiapkan calon guru dari kampus. Begitupun sebaliknya, jika ada yang belum sesuai, tentu harus ada yang diperbaiki di masa yang akan datang.
“Untuk itu, kemitraan antara LPTK dengan sekolah dan madrasah merupakan suatu keniscayaan yang selalu membawa manfaat timbal-balik bagi LPTK dan sekolah sekaligus. Harus betul-betul membawa dampak perubahan positif dimulai dari calon gurunya,” tuturnya.
Head of Teacher Training Institute Development Program PINTAR Tanoto Foundation, Bahris Salim mengatakan, setiap mata pelajaran memiliki karakter keterampilan dan proses tersendiri yang perlu dilatihkan secara berkelanjutan kepada mahasiswa. dalam modul II, dosen akan dilatih menerapkan pembelajaran aktif sesuai kekhasan karakter mata pelajaran.
Ia mencontohkan, dalam pembelajaran matematika yang berciri khas mata pelajarannya yaitu melatihkan mahasiswa keterampilan penalaran, pembuktian, representasi, koneksi, komunikasi, dan proses yang terdiri dari penyelidikan, penemuan, dan pemecahan masalah.
”Jadi misalnya dalam belajar matematika di kampus, mahasiswa jangan hanya diberikan rumus, tetapi mereka perlu difasilitasi untuk menemukan rumus tersebut,” ujarnya.
Provincial Coordinator Tanoto Foundation Jambi, Medi Yusva mengatakan, pelatihan tersebut harus mampu memberikan keterampilan praktis kepada dosen LPTK. Dosen mampu menerapkan pendekatan saintifik, penilaian autentik, serta mengembangkan budaya baca dan manajemen sekolah yang mendukung keberhasilan pembelajaran aktif.
”Kami berharap pembelajaran aktif dan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang diimpelementasikan di sekolah dan madrasah mitra LPTK, juga dikembangkan dan dilakukan para dosen dalam mempersiapkan calon guru di kampusnya,” katanya.
Sebagai informasi, para dosen telah dilatih Tanoto Foundation yang selama ini telah menjadi fasilitator pelatihan Program PINTAR, merupakan aset penting yang memiliki potensi untuk menjamin keberlanjutan Program PINTAR di LPTK.
”Tim fasilitator dosen ini merupakan modal dan tenaga potensial bagi UNJA maupun bagi UIN STS Jambi untuk terus melakukan upaya revitalisasi dan pengembangan LPTK,” pungkasnya.