Untuk menciptakan generasi yang cerdas dan unggul, maka pemerintah harus menyediakan fasilitas dan sarana yang baik dan tepat. Dosen merupakan agen pemerintah yang bekerja di universitas baik swasta maupun negeri.
Melalui dosen, mahasiswa dapat memperoleh berbagai macam ilmu pengetahuan dan pengalaman. Hindari sikap buruk dosen yang selalu menjadi alasan mahasiswa.
Namun apa jadinya bila dosen malah sering melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan, serta mengecewakan perasaan mahasiswa/i, dan membuat mahasiswa frustasi.
Pasti hal tersebut dapat membuat mahasiswa membencinya dan tidak menginginkan untuk mengambil mata kuliah yang diampuhnya, mahasiswa mungkin akan terpaksa masuk ke kelasnya bila kelas lain sudah terisi penuh dan hanya kelas dari dosen yang mahasiswa benci ini yang masih tersisah.
Oleh karenanya beberapa hal berikut dapat menjelaskan mengenai sikap buruk dosen dan alasan mengapa mahasiswa/i membenci dosennya:
Pelit nilai berarti dosen dalam pemberian nilai sering tidak memberikan nilai yang baik sesuai dengan kinerja mahasiswa/i, atau dosen hanya memberikan penilaian yang sulit sehingga mahasiswa tidak bisa mendapat nilai yang bagus. Jika mahasiswa pasti akan mencoba untuk menghindari sikap buruk dosen ini saat melakukan pemilihan mata kuliah, karena takut akan mendapatkan nilai jelek nantinya.
Mahasiswa/i Indonesia sangat bergantung pada dosen apalagi soal masalah nilai, karena takut kuliahnya tidak akan selesai tepat waktu dan harus mengulangi mata kuliah tersebut untuk mendapat nilai bagus. Dosen yang pelit nilai hanya akan memberikan kesulitan bagi mahasiswa.
Jika mahasiswa tidak sesuai dengan keinginannya dia akan marah dan menjatuhkan skor nilai seenaknya, apalagi kalau mahasiswa/i sudah berusaha untuk mengerjakan segala bentuk tugasnya, tetapi karena jumlah kehadiran yang kurang, pasti dosen tersebut tidak segan-segan untuk memberikan nilai jelek.
Biasanya tidak ada cara yang sempurna untuk meningkatkan performa mahasiswa di hadapan dosen ini, kecuali mahasiswa ini pintar di atau sering memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dosen dengan benar.
Saat dosen mengajar dan memberikan pertanyaan, kamu pasti kecewa jika sudah berusaha mengangkat tangan untuk memberikan jawabanmu namun dosen tidak memilihmu dan hanya memilih orang mahasiswa/i lain yang lebih disukainya dan dianggapnya pintar.
Begitu pula saat kamu mencoba untuk mengatur pertemuan untuk bimbingan skripsi, namun dosen selalu mengatakan tidak memiliki waktu untuk kamu, padahal terhadap mahasiswa/i lain yang dia suka atau senangi diberikan waktu untuk bertemu dan melakukan bimbingan. Sungguh sangat pilih kasih bukan?
Sikap buruk dosen seperti ini biasanya ada karena sifat pilih kasihnya. Mahasiswa bisa sangat membencinya bila harus berhadapan dengan dosen tersebut. Dosen dengan sifat pilih kasih sering terjadi bila ada anak mahasiswa/i yang lebih pintar atau kelebihan di bidang akademik atau dosen melakukan pilih kasih juga bisa karena diskriminasi atau pembedaan.
Yang menjadi masalah adalah kamu tidak bisa menyelesaikan kuliah mu tepat waktu, bila harus mengambil mata kuliah dengan dosen pilih kasih. Apalagi bila kamu pernah melakukan kesalahan fatal terhadap dosen ini, pasti kamu akan semakin sulit untuk memperoleh nilai ataupun bimbingan dari dosen ini. Jadi beruntunglah kamu bila ada dosen yang pilih kasih terhadapmu di kampus.
Ingatkah kamu mengenai lirik lagu masa kecil berikut ini “kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa”. Ya lirik lagu ini pasti sering menjadi gambaran buat tugas yang diberikan oleh dosen yang satu ini. Dosen yang memberikan tugas setiap kali pertemuan kuliah berlangsung dengan tingkat kesusahan yang tinggi dan menguras waktu, tenaga, dan uang.
Contohnya menguras waktu adalah memerlukan data yang banyak sehingga kamu harus mencari data kemana-mana. Soal tenaga, sudah pasti capek tak tertahankan karena harus begadang mengolah data dan membuat laporan.
Yang terakhir kamu juga harus mengeluarkan uang untuk akomodasi (transportasi) dan untuk mengeprint hasil tugas kamu jika dosen memerlukan hard copynya.
Pokoknya dosen ini pasti akan selalu dihindari dan dijadikan bahan pembicaraan negatif bagi mahasiswa. “Kamu mau diajar sama dia? Tugasnya banyak loh, udah gitu susah lagi tugasnya.” Nah itu, mau kah kamu untuk mengambil mata kuliah dosen ini.
Sifat moody adalah sifat yang sulit ditebak dan dimengerti, sebentar-sebentar senang, sebentar-sebentar sedih pokoknya seenaknya dia. Sikap buruk dosen moody biasanya membuat perkuliahan bisa menjadi sangat membosankan atau pun sebaliknya bisa menjadi sangat menyenangkan. Dalam kasus dosen, biasanya anak mahasiswa/i yang sering menjadi korban mut-mutannya.
Bila dia sedang malas atau sedih, dosen tidak ingin ada mahasiswa/i dalam kelas yang ribut. Bila ada yang ribut maka kamu bisa-bisa mendapatkan hukuman baik yang ringan maupun yang berat sekalipun, kalau yang ringan mungkin kamu akan dimarahi saat itu juga, tetapi kalau yang berat kamu bisa disuruh keluar kelas dan tidak boleh ikut pertemuan sampai seterusnya.
Repotkan? Apalagi sifat moody dari dosen ini sulit sekali ditebak. Ingat jangan pernah melakukan kesalahan fatal terhadap dosen ini, karena kamu bisa mengalami masalah besar, bisa-bisa kamu tidak lulus-lulus jadi sarjana.
Untuk alasan kebencian terhadap Dosen senior (tua) dan dosen junior (muda) ini biasanya mungkin hanya dirasakan pada segelintir mahasiswa/i. Dosen Senior dibenci karena umurnya yang sudah tua, maka cara berbicaranya menjadi lamban dan membosankan karena terlalu kaku, bahkan kadang omongannya sering diulang-ulang dan membuat jengkel.
Sedangkan dosen muda, biasanya dibenci karena belum memiliki banyak pengalaman dan terlalu sok-sokan dalam mengajar. Walaupun sebenarnya ada keuntungan dari dosen muda, yakni penampilannya yang pasti selalu keren. Tapi jika dosen muda biasanya memberikan banyak tugas, sehingga sering dibenci.
Sebenarnya masalah umur bukan menjadi hal yang dibenci mahasiswa/i tetapi yang membuat benci adalah sifat yang dilakukan oleh dosen senior maupun dosen junior. Mahasiswa banyak yang tidak tahan dengan mata kuliah yang diajarkan oleh dosen senior karena memiliki banyak peraturan ketat, termasuk soal atitude atau kesopanan.
Sedangkan untuk dosen junior karena dalam mengajar, dosen junior kadang kurang jelas dalam memberikan materi dan mahasiswa/i sulit untuk menangkap mata kuliah yang diajarkan.
Kamu mahasiswa/i pasti sangat membenci sikap buruk dosen yang sombong. Mengapa? Karena tiap kali masuk kelas dosen tersebut selalu menceritakan kekayaan yang dimiliki, seperti berikut ini “eh kemarin ibu baru beli mobil baru loh, itu loh yang keluaran terbaru”.
Nah ada juga yang begini “kalian udah ke Inggris belum, kemarin bapak sekeluarga liburan loh disana”. Kalo sekali-kali mungkin bisa diterimalah, tapi dosen sombong biasanya sih bahan ceritanya tidak pernah habis apalagi soal kekayaannya.
Dosen terlihat sombong juga saat berada di luar kelas, tiap kali kamu negur atau menyapa dosen tersebut pasti dia tidak membalas senyumanmu dan malah jalan terus.
Yang parahnya jika dosen tersebut sombong karena statusnya di kampus yang tinggi, pasti dia sulit ditemui dan pas ketemuan pasti waktunya cuman sebentar, karena alasannya banyak acara atau meeting.
Bagaimana, adakah yang menjadi alasan kamu untuk membenci dosen di kampusmu? Ingat alasan diatas bukan menjadi halangan buat kamu untuk tidak semangat kuliah yah. Tetap lah semangat menghadapi dosen-dosen diatas walaupun sebenarnya kamu membencinya.
Ingat semua masa perkuliahan adalah proses pembelajaran, jika kamu membenci dosen tersebut, hadapilah dengan kepala dingin, dan jangan melakukan kesalahan yang fatal. Semoga kamu bisa lulus tepat waktu dan menjadi anak bangsa yang cerdas dan unggul.
Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…
Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…
Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…
Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…