Opini

6 Ciri-Ciri Dosen Killer Paling Dihindari Mahasiswa

Kamu sebagai mahasiswa tentu tahu dan hafal dengan semua karakteristik dosen yang mengampu semua mata kuliahmu. Berbagai sifat dan karekteristik dosen tersebut menentukan apakah kamu enjoy mengikuti kelas dosen tersebut atau tidak. Ada dosen yang ketika mengajar santai, materi yang disampaikan juga ringan, dan lebih bersikap friendly kepada mahasiswanya. Hal ini tentu jauh berbeda dengan dosen yang dianggap sebagai dosen killer oleh mahasiswanya. Berbagai peraturan, metode mengajar, dan pembawaan yang disampikan oleh dosen killer yang satu ini paling tidak disukai oleh mahasiswa seperti kamu.

Pada umumnya dosen killer merupakan dosen senior yang sudah memunyai usia lanjut. Cara beliau mengajar di kelas juga menggunakan metode yang dianggap kurang fair oleh mahasiswanya. Lantas, apa saja ciri-ciri dosen killer yang paling dihindari oleh kebanyakan mahasiswa? Yuk, simak uraiannya berikut.

 

1. Menerapkan Sikap Disiplin kepada Mahasiswanya

Dosen yang satu ini menerapkan sikap disiplin ketika mengajar di kelas. Segala yang berbau disiplin paling disukai oleh dosen ini. Sejak awal perkuliahan, dosen ini menekankan kepada mahasiswanya untuk bersikap disiplin ketika berada di kelasnya. Bentuk disiplin yang dimaksud seperti:

Datang Tepat Waktu

Mahasiswa tidak diizinkan untuk datang terlambat walaupun hanya 1 menit keterlambatan. Dosen yang satu ini tidak menoleransi keterlambatan yang dilakukan oleh mahasiswanya. Sehingga ketika ada mahasiswa yang datang terlambat, ia terpaksa harus absen dari mata kuliah tersebut dan bisa mengikuti perkuliahan kembali di pertemuan selanjutnya. Ada pula dosen yang langsung memutuskan untuk tidak mengizinkan masuk ke kelasnya selama satu semester berjalan dan wajib mengikuti mata kuliah tersebut di semester depan.

Tidak Mengizinkan Menggunakan Hand Phone Selama Perkuliahan

Dosen yang satu ini tidak mengizinkan mahasiswanya untuk menggunakan hand phone selama mengikuti perkuliahannya, kecuali mendapat telepon penting yang mengharuskan mahasiswanya untuk menjawab. Penggunaan telepon genggam tersebut dianggap akan menganggu kegiatan belajar mengajar di kelas. Terlebih lagi, saat ini semua mahasiswa pasti memiliki ponsel pintar yang menuntut mahasiswa tersebut menggunakan gadget lebih sering. Hal inilah yang menjadikan dosen ini melarang penggunaaan ponsel selama perkuliahan berlangsung.

 

2. Pelit Nilai

Kamu sebagai mahasiswa tentu hafal dengan karakteristik dosen yang setiap kali kamu mengikuti mata kuliah dosen tersebut nilai yang kamu dapatkan tak jauh-jauh dari B, C, atau D. Seberapa keras kamu belajar dan mencoba untuk mengikuti perkuliahan dosen ini, nilai yang kamu dapatkan selalu mentok tak sesuai dengan yang kamu harapkan. Banyak mahasiswa yang menyebut dosen yang satu ini dengan sebutan dosen pelit nilai. Dosen yang satu ini mempunyai standar nilai yang tinggi ketika memberikan nilai kepada mahasiswanya. Sehingga tak jarang mahasiswa yang mampu mendapatkan nilai A bisa dihitung dengan jari.

 

3. Stick to The Rules

Dosen yang satu ini mempunyai peraturan dan kebijakan sendiri yang diterapkan ketika mengajar mahasiswa di kelasnya. Mahasiswa diwajibkan menaati segala peraturan yang dibuat oleh dosen ini. Mulai dari pakaian dan alas kaki yang dipakai mahasiswa, datang tepat waktu, membatasi jumlah minimal kehadiran, dan masih banyak lagi peraturan yang dibuat untuk menciptakan kelas yang disiplin. Dosen ini juga memberikan hukuman jika ada mahasiswa yang melanggar peraturannya. Hukuman yang diberikan pun bervariasi tergantung tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut.

 

4. Memberikan Tugas dengan Deadline yang Mepet

Sebagai mahasiswa kamu pasti merasa malas jika diberi tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan oleh dosenmu. Tak jarang pula yang menganggap seperti anak sekolahan ketika diberi tugas atau pekerjaan rumah. Diberi tugas saja sudah merasa malas, apalagi jika tugas yang diberikan oleh dosen kiiler yang paling kamu hindari dengan deadline yang mepet. Kamu pasti merasa pusing bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut, sedangkan waktu yang diberikan mepet. Jika kamu tak mengerjakan tugas tadi, hukuman yang akan diberikan oleh dosenmu sudah siap di depan mata. Kamu pun mau tak mau harus mengerjakannya jika tak ingin mendapat hukuman.

 

5. Bahan Ujian dan Bahan Pelajaran Berbeda

Hal yang paling membuat mahasiswa merasa tak suka dengan dosen yang satu ini adalah nilai yang tak pernah sesuai dengan harapan. Dibalik nilai yang mentok tadi, dosen yang satu ini memberikan ujian yang berbeda dengan pelajaran yang biasa dipelajari di kelas. Dosen ini lebih mengutamakan pemahaman mahasiswanya daripada hanya sekedar menghafal teori-teori. Menghafal teori-teori tersebut hanya akan membuat mahasiswa cepat lupa, karena menghafal hanya sebatas ingatan sementara yang tidak bertahan lama. Sehingga ketika ujian dosen ini menggunakan metode uraian penjelasan yang harus dijabarkan menurut pemahaman masing-masing mahasiswa. Hal ini yang membuat kebanyakan mahasiswa merasa bahwa apa yang mereka pelajari tak keluar dalam ujian, sehingga nilai yang didapatkan tak sesuai dengan harapan.

 

6. Gemar Memberikan Ujian Dadakan

Tipikal dosen yang satu ini juga paling dibenci oleh kebanyakan mahasiswa. Dosen ini gemar memberikan ujian dadakan di tengah-tengah perkuliahan. Alhasil banyak mahasiswa yang tidak siap ketika dosen ini memberikan ujian dadakan di tengah perkuliahan. Berbagai alasan yang biasa diberikan mahasiswa seperti tak siap, belum belajar, atau belum paham benar materi yang diberikan. Sehingga banyak mahasiswa yang menolak adanya ujian dadakan ini, namun dosen yang dianggap killer ini tak menghiraukan alasan apapun yang diberikan oleh mahasiswanya dan ujian dadakan ini tetap dilaksanakan di tengah perkuliahan.

Banyak mahasiswa yang tak senang dengan dosen killer yang satu ini, bahkan cenderung menghindari jika mendapat dosen ini untuk mengampu mata kuliahnya. Dosen dengan tipikal kiiler dianggap tidak manusiawi dan friendly kepada mahasiswanya, sehingga membuat mahasiswa mendapat nilai yang kurang memuaskan ketika diajar oleh dosen tersebut. Untuk mendapat nilai A pun rasanya mustahil, karena hanya beberapa mahasiswa yang mampu mendapat nilai A. Tak jarang mahasiswa yang biasa-biasa saja hanya mentok dengan nilai B, C, bahkan D. Hal inilah yang membuat mahasiswa harus mengulang mata kuliah yang sama di semester depan untuk mendapatkan nilai yang diharapkan. Dosen killer dianggap sebagai penghambat kelulusan mahasiswa.

Namun, dibalik dosen killer yang tak disukai kebanyakan mahasiswa ini ternyata mempunyai sisi positif bagi mahasiswa. Dosen killer memang menerapkan aturan dan kebijakan yang terkesan kejam bagi mahasiswanya, tetapi bukan semata-mata untuk menjatuhkan nilai mahasiswa. Dosen ini mempunyai maksud dan tujuan tersendiri ketika menerapkan disiplin di kelas. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa belajar disiplin sedari kuliah, sehingga ketika mahasiswa berada di dunia kerja akan terbiasa melakukan disiplin. Dunia kerja penuh dengan tantangan dan kedisiplinan. Jika dari kuliah sudah tak mempunyai sikap disiplin, maka ketika memasuki dunia kerja akan tersingkir oleh orang-orang yang terbiasa dengan kedisiplinan. Jadi, walau kamu tak suka atau benci ketika mendapat dosen killer saat kuliah, jangan terburu-buru menganggap dosen tersebut jahat dan tak memahami mahasiswa. Beliau mempunyai maksud dan tujuan untuk mempersiapkan kamu sebelum masuk ke dunia kerja. Share pengalamanmu, yuk!

Billy

View Comments

Recent Posts

3 Karakter Dosen untuk Pengembangan Indikator Kinerja Dosen

Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…

1 day ago

Pendaftaran Doha Institute Scholarship Jenjang S3 Tahun 2025 Dibuka!

Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…

1 day ago

Royal Thai Government Scholarship 2025 untuk Jenjang S2 dan S3

Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…

1 day ago

Program IASP 2025 untuk Dosen Kuliah S3 Gratis di Austria Resmi Dibuka!

Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…

6 days ago

Indikator Kinerja Dosen Sesuai Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…

6 days ago

Standar Minimum Pelaksanaan Hibah Penelitian dalam Indikator Kinerja Dosen

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…

6 days ago