Seperti telah dirasakan beberapa pendidik, mengajar memang bukan perkara mudah. Salah dalam berbicara atau bertindak dapat menjadi kesalahan fatal, seperti dicontoh, ditegur karena hal-hal yang buruk, atau bahkan diperkarakan, meskipun memang apa yang disampaikan sebenarnya bertujuan baik, untuk mengajarkan hal-hal baru dan hal-hal baik.
Walaupun demikian, mengajar tetaplah profesi yang menyenangkan, menjadi cita-cita banyak orang, dan menjadi semangat untuk tetap mencerdaskan bagian dari bangsa ini setiap harinya. Bertemu dengan orang-orang baru setiap harinya, berinteraksi, dan mengajak mereka mengerti dan paham atas apa yang disampaikannya.
Meskipun memang mencuri perhatian banyak orang bukanlah hal yang mudah, namun kegiatan ini memang harus dilakukan oleh para pengajar seperti guru, dosen, dan profesi pendidik lainnya. Dalam kurun waktu beberapa jam setiap harinya, mereka harus mampu menghidupkan suasana dalam suatu kelas. Tidak peduli itu pagi, siang, sore, bahkan kelas malam sekalipun.
Begitupun dengan profesi pendidik yang satu ini, dosen. Ya, para dosen yang memang tidak lagi mengajar anak dengan rentan usia di bawah 17 tahun ini, harus benar-benar berani mengambil beberapa tindakan dan kreatifitas demi menjaga interaksi dengan para mahasiswanya.
Bagaimana tidak, usia para mahasiswa yang relatif di atas 20 tahun ini terkadang banyak sekali maunya, dan terlebih lagi mood mereka yang sering berubah-ubah saat mengikuti perkuliahan.
Banyak dari mereka yang tidak cocok dengan mata kuliah tertentu bahkan sampai tidak masuk perkuliahan, alasannya klise. Seperti, tidak suka pada mata kuliah tersebut, atau bahkan tidak suka dengan cara mengajar dosennya.
Padahal, sebenarnya, setiap dosen sudah melakukan cara maksimal untuk dapat menghidupkan kelas, namun, ada saja alas an para mahasiswa untuk menghindari mata kuliah tertentu.
Namun, beruntung untuk para dosen yang mendapat jadwal mengajar di pagi hari. Meskipun beberapa mahasiswa merasa sulit bangun pagi, namun setidaknya di waktu ini, mereka masih dalam keadaan fresh setelah istirahat selama beberapa jam semalam. Alhasil, beberapa tugas yang diberikan dikelas, materi yang disampaikan dapat diserap oleh sebagian besar oleh mereka.
Sebaliknya, untuk para dosen yang mendapat jadwal mengajar di jam terakhir, merasa kesulitan untuk menarik minat para mahasiswa mengerti, maupun memperhatikan apa yang disampaikannya.
Terlebih bagi para dosen yang mengajar untuk kelas malam. Bagaimana tidak, saat di jam-jam tersebut, bukan hanya mahasiswa yang merasa kelelahan, namun juga dosen, terlebih bagi dosen yang tidak hanya memiliki kegiatan mengajar di satu kampus, namun ada beberapa kampus, atau bahkan bagi dosen yang masih menempuh jenjang pendidikan Master maupun Doktor.
Nah, sebenarnya, bagaimana cara agar mengajar di jam-jam terakhir perkuliahan atau bahkan mengajar di kelas malam tetap menyenangkan dan dapat membakar semangat para mahasiswa untuk tetap memperhatikan apa yang disampaikan dosen tersebut? Yuk cek…
Ini memang bukan merupakan teguran baru, namun banyak dosen yang lupa dengan hal ini. Alasannya klise, seperti dosen tersebut baru saja selesai pulang seminar, mengisi suatu acara besar, atau bahkan lupa jika hari tersebut ada jadwal mengajar.
Sudah tentu, bukan hanya dosen yang bingung akan mengajar apa kali ini, namun mahasiswa juga merasa akan percuma datang jauh-jauh, semangat kuliah di jam terakhir atau jam kelas malam, namun ternyata dosen tidak ada materi yang disampaikan. Alhasil, kelas akan hening, atau bahkan ramai tak terkendali.
Hal ini akan berbeda ketika seorang dosen datang dengan semangat mengajar, berpenampilan fresh, ramah menyambut para mahasiswanya, tersenyum renyah dan memberikan materi berbobot namun dapat lancer dicerna oleh mahasiswanya.
Efek positif inilah yang dapat membangkitkan semangat mahasiswa yang tadinya mengantuk atau bahkan lelah karena full kuliah seharian akan terbayar dengan kuliah di jam terakhir yang menyenangkan.
Saking semangat dan seriusnya seorang dosen memberikan materi di akhir mata kuliah, biasanya akan uncontrol. Seperti, begitu datang dosen langsung memberikan materi, memberikan tugas, atau bahkan bertanya tentang ini itu kepada para mahasiswanya.
Alih-alih para mahasiswa mengerti dan siap menerima materi, mereka bahkan tidak akan bersemangat sedikitpun untuk berusaha paham tentang apa yang disampaikan sang dosen.
Bagaimana tidak? Bukan hanya mahasiswa yang segera ingin mengakhiri kegiatan perkuliahannya, para dosen juga ingin segera pulang untuk beristirahat, bertemu keluarganya di rumah. Ini akan berbeda ketika sapaan pertama dosen bukan tentang materi terlebih dahulu. Biarkanlah 2-5 menit untuk membahas sesuatu yang fresh dan ringan.
Seperti bercerita tentang siapa yang baru saja ditemui sang dosen, apa yang dibicarakan, dan makna apa yang dapat diambil, atau menonton video lucu, tidak mengandung SARA dan dapat diterima mahasiswa, atau berbicara tentang sesuatu yang dapat menginspirasi mereka, seprti tentang hidup, keuangan, atau masa depan.
Ada beberapa dosen yang dari awal menit memberikan salam sampai dengan akhir SKS sebuah mata kuliah selalu membahas materi, bahkan tidak ada jeda meski 2 menit sekalipun. Tentu ini akan membuat jenuh hampir sebagian mahasiswa, alhasil, banyak dari mereka yang lelah karena duduk terlalu lama, mengantuk, bahkan tidak jarang mereka ada yang sampai tidur di kelas.
Meskipun hal ini mencerminkan dedikasi dan semangat tinggi seorang dosen, namun biarkanlah materi tersebut bukan hanya dikuasai oleh dosennya saja. Buatlah interaksi kepada mahasiswa agar kelas tetap lebih hidup, semangat berfikir para mahasiswa kembali menyala, dan mereka tidak jenuh, meskipun sedang mengikuti mata kuliah yang memiliki rumor menjenuhkan sekalipun.
4. Humoris, Bukan Hal Mudah, Namun Belajarlah, Bahkan dari Mahasiswa Sekalipun !
Jika seorang dosen dikenal dengan icon serius, pintar, dan tidak mau kalah dengan mahasiswanya, ada baiknya jika dosen tersebut belajar bagaimana cara agar mereka dapat berperan menyenangkan di depan kelas. Dimulai dari hal-hal yang humoris dan lucu dapat membuat penampilan dosen lebih fresh di depan para mahasiswanya.
Memang bukan perkara mudah untuk melucu, alih-alih lucu akan banyak kejanggalan dan disebut garing nantinya. Para dosen dapat belajar dari memaknai beberapa hal yang serius dengan berkomentar ringan dan dapat dimengerti banyak orang.
Dosen juga bisa menampilkan Meme dan Video lucu yang tidak sara agar dapat menyemangatkan kembali kegiatan perkuliahan. Cukup mudah untuk beberapa orang yang terbiasa, namun cukup sulit untuk beberapa orang yang dianggap perfectionist dan serius dalam mengajar, namun sepertinya tidak ada salahnya jika dicoba.
Kuliah di jam terakhir merupakan kuliah yang harusnya meninggalkan kesan menyenangkan. Karena inilah yang nantinnya diceritakan mahasiswa kepada teman-temannya ketika sampai di kos, diceritakan kepada keluarganya tentang apa yang baru saja terjadi, dan diceritakan oleh dosen kepada orang-orang yang ditemuinya setelah kelas berakhir.
Sebenarnya beberapa dosen dapat meninggalkan kesan baik, lucu, dan menyenangkan dengan cara mereka sendiri. Dimulai dari nada yang renyah, ringan, dapat diterima mahasiwa dengan jelas, penampilan yang fresh, dan yang pasti memperbanyak senyum untuk interaksi positif dengan para mahasiswanya.
Tujuan dari mereka mengajar di kelas memang hanya agar apa yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh mahasiswanya, sehingga banyak mahasiswa yang berterimakasih dan mendoakannya, terlepas dari mereka mengajar pagi, siang, sore, atau bahkan malam hari.
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…