Kamu mahasiswa program sarjana? Memasuki tingkat akhir jenjangan pendidikan? Pertanyaan “kapan diwisuda?” semakin nyaring terdengar? Nyusun skripsi atau tugas akhir, tapi nggak kelar-kelar? Sangat dianjurkan buat kamu agar tetap fokus dalam menjalani skripsi!
Karena pada masa itu lah, adalah masa kristis buat seorang mahasiswa tingkat akhir. Bisa diibaratkan dengan “Battle of The Final Boss”. Dimana kewajiban akhirmu sebagai mahasiswa untuk segera diselesaikan.
Godaan dan halangan semakin kencang terasa menerpa. Bahkan faktor kecil juga bisa menjadi penghalang dalam pengerjaan skripsi atau tugas akhirmu. Hambatan juga bisa datang dari orang terdekat saat menyusun skripsi atau tugas akhir, semisal dosen pembimbing.
Ya, dosen pembimbing juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi lancarnya dalam penyusunan skripsi. Kenapa? Perlu kamu tahu, bahwasanya tidak semua mahasiswa tingkat akhir mendapatkan dosen pembimbing yang kooperatif. Mulai dari susah ditemui hingga perbedan pandangan dalam penyusunan skripsi atau tugas akhir.
Nah, kamu-kamu orang para mahasiswa tingkat akhir yang akan atau sedang dalam masa penyusunan tugas akhir harus mengenali dan tipe-tipe dosen pembimbing skripsimu. Supaya studi yang kamu jalani segera terselesaikan dan satu lagi beban dalam hidupmu segera terlepaskan. Maka berikut adalah tipe dosen pembimbing skripsi yang harus kamu kenali:
Tipe Perfeksionis
Dosen yang seperti ini menuntut kesempurnaan penyusunan skripsi dari kamu. Sedikit saja dirasa ada yang kurang dalam penyusunan skripsi si dosen ini akan segera mengetahui hal tersebut. Dan jangan berharap mendapatkan ACC dari si dosen dengan mudah.
Karana biasnya tipe dosen pembimbing seperti ini adalah dosen senior yang memiliki banyak gelar dan segala macam bentuk penelitian dan riset adalah ‘makanannya’. Bahkan memiliki banyak pengalaman baik secara teori maupun praktis. Sehingga tiap-tiap progres penyusunan skripsi sangat ia perhatikan.
Walaupun demikian dosen pembimbing seperti ini sangat mengharapkan hasil yang terbaik untuk setiap mahasiswa bimbingannya dibanding hanya sekedar lulus saja. Bahkan pada akhirnya para mahasiswa bimbingannya banyak yang berterimakasih atas ‘kenangan’ yang diberikan.
Tipe yang Nyantai
Tipe dosen pembimbing yang selalu diidam-idamkan oleh setiap mahasiswa tingkat akhir dalam penyusunan skripsi. Metode santai dan fleksibel dalam setiap progres penyusunan skripsi. ACC skripsi tanpa ribet, ngerjain skripsi berasa gampang beut.
Tapi kamu perlu mewaspadai bahaya laten dari dosen tipe ini. Karena mudahnya mendapatkan ACC kamu bisa terbuai dengan hal tersebut dan bisa pontang-panting diwaktu sidang pendadaran karena belum terlalu memahami tugas akhir. Dan menjadi mangsa pembantain oleh dosen-dosen penguji.
Tipe Killer / Galak
Nah, kalau yang ini adalah tipe dosen yang ditakuti kalau perlu dihindari oleh mahasiswa skripsi. Karena dosen pembimbing yang seperti ini cenderung mudah emosi, terlebih pada mahasiswa bimbingannya yang malas, progres yang lambat dan tidak serius dalam menyusun skripsinya.
Konon dosen pembimbing tipe ini sangat berat memberikan atau dimintai ACC oleh para mahasiswa skripsi. Walhasil, banyak mahasiswa skripsi yang bawaannya males-malesan dalam penyusunan skripsi dibawah naungan dosen pembimbing skripsi seperti ini. Walaupun sebenarnya, problemnya ada di si mahasiswanya yang udah males duluan mendapatkan dosen pembimbing seperti ini.
Tipe Kejar Target
Ini adalah tipe dosen yang bisa dibilang 50:50. Kenapa? Banyak yang mengharapkan mendapat dosen pembimbing seperti ini, dan tidak sedikit pula yang menghindarinya.
Hal ini karena dosen tipe ini selalu memberikan patokan target dalam pengerjaan skripsi. Buat para mahasiswa yang tidak ingin berlama-lama skripsi beliau- beliau ini adalah tipe dosen dambaan, tapi dianggap sebagai dosen yang nggak bisa santai karena berpatok pada target pengerjaan.
Tapi biasanya beliau terlebih dulu akan membahas target yang akan diberikan pada setiap mahasiswa bimbingannya. Walaupun tak jarang ada yang tidak sanggup kejar-kejaran dengan dead-line yang diberikan. Dan di amini oleh mahasiswa-mahasiswa yang ingin nyantai.
Nilai plusnya dari dosen pembimbing seperti ini adalah kamu bisa lebih semangat dalam mengerjakan skripsi. Dan sangat membantu kamu dalam managent waktu pengerjaan skripsi, karena beliau selalu memberikan arahan kapan harus ini, kapan harus itu, nantinya bagaimana. Biasanya dosen tipe ini selalu memberikan catatan untuk kesalahan minor saat memberikan ACC pada tugas akhir.
Tipe Cuek
Secara halusnya dosen pembimbing seperti ini akan memberikan kebebasan yang hakiki pada mahasiswa bimbingannya dalam progres penyusunan skripsi. Mau bimbingan ya ayo, belum niat bimbingan ya monggo. Mau revisi mari, belum niat revisi ya nggak apa-apa.
Benar-benar membebaskan mahasiswa bimbingannya dalam penyusunan skripsi. Dengan alas an yng cukup sederhana tapi agak menggelitik, “Anda sebagai mahasiswa itu sudah dewasa, tidak perlu lagi dioprak-oprak seperti anak kecil.” Begitulah kurang lebih alasannya.
Walaupun terasa ringan beban skripsi yang dihadapi, tapi para mahasiswa skripsi dengan dosen pebimbing seperti ini bakalan nggak kelar-kelar ngerjain skripsinya. Dan tekanan baru segera dihadapi, ketika menyadari teman-temannya sudah pada lulus.
Tipe Ghaib
Merupakan dosen pembimbing yang ajaib! Bagaiman nggak ajaib? Kamu sudah buat janji untuk bimbingan besok pagi, tapi pas sudah jam yang dijanjikan si dosen pembimbing ini tak kunjung menampakkan wujudnya. Bahkan mendadak jadi susah dihubungi, nyambung sih ditelpon tapi nggak ada jawaban sama sekali.
Tapi pas giliran nggak ada urusan beliau selalu kelihatan dikawasan kampus bahkan di sosial media.
Waktu dan kesempatan adalah hal yang penting, kalau kamu pas bimbingan usahakan tanyakan tiap detail waktu kosong yang beliau miliki. Supaya kamu tidak merasa seperti di-PHP-in sama dosen pembimbing seperti ini. Biasanya dosen tipe ini adalah dosen yang memiliki profesi sampingan selain dosen, jadi kesibukkan yang berlipat dibanding dengan dosen lain yang hanya mengajar.
Tipe yang Pilih Kasih
Tipe dosen yang seperti mahasiswa. Tipe dosen pembimbing skripsi ini seperti memiliki semacam tolak ukur untuk meng-klasifikasi-kan mahasiswa bimbingan favoritnya. Alasannya bisa macem-macem mulai dari penampilan, etika, atau nilai.
Perlu dipahami banyak disebelin mahasiswa atau diharapkan mahasiswa. Disebelin oleh mahasiswa kalau yang bersangkutan tidak masuk kategori favorit si dosen. Sebaliknya, si mahasiswa akan disenangi dan sangat welcome jika yang bersangkutan masuk dalam kategori favorit si dosen tipe ini.
Tipe yang Plin-Plan
Yang satu ini banyak membuat mahasiswa bimbingan dibuat ngelus dada. Dan biasanya dosen pembimbing tipe ini adalah dosen yang sudah tua dan super senior dikalangan dosen.
Kamu bisa dibuat kalang kabut nggak karuan karena kemarin si dosen bilang A, eh besoknya si dosen nganjurin untuk ngerjain B. Atau memberikan Kemungkinan besar yang akan membuat progres penyusunan skripsi kamu berjalan lambat dan tersendat-sendat.
Tipe Genit
Biasa didapati pada dosen muda dan masih single. Tidak cuma dosen pembimbing pria tapi dosen pembimbing wanita juga ada. Tipe dosen yang akan sangat welcome dan kooperatif jika mahasiswa atau mahasiswi bimbingannya memiliki rupa yang menawan.
Tapi akan sebaliknya jika mahasiswa atau mahasiswinya bukan yang disukai. Hampir mirip-mirip sama tipe dosen yang pilih kasih.
Tipe Kooperatif
Ini adalah tipe dosen yang adil. Tidak membeda-bedakan mahasiswa bimbingannya, beliau selalu membantu mengarahkan dalam penyusunan skripsi dengan baik. Dan mengharapkan para mahasiswa bimbingannya mendapatkan hasil yang terbaik.
Nah itu tadi macam-macam tipe dosen pembimbing skripsi yang mungkin pernah kamu dengar dari senior atau kamu mendapatkan salah satu tipe dosen pembimbing diatas. Dengan pendekatan yang baik dan pas pada tipe dosen pembimbing, semoga skripsi atau tugas akhir kamu bisa lekas di ACC dan sukses sidang pendadaran nantinya.
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…